Wednesday, November 26, 2008

yoga, lembu dan babi

Assalamualaikum.
Pakteh tertarik dengan ulasan Tun Mahathir berkaitan isu yoga. Memang benar umat Islam haram memakan babi dna ini tidak bermakna niatnya untuk menyinggung kaum Cina.
Pakteh sendiri terfikir kebanyakkan pengganut hindu yang tidak makan daging lembu bukanlah niat mereka untuk menyinggung umat Islam di Malaysia yang tidak lama lagi akan merayakan Hari raya Aidiladha yang sudah pasti ribuan ekor lembu akan dikorban.

Dalam isu yoga ini juga sepatutnya pemikiran yang sama dapat diutarakan. Fatwa haram hanya untuk umat Islam, mengapa pula agama lain campur tangan dan tersinggung. Paling menyedihkan, umat Islam yang kefahaman Islamnya entah ditahap mana turut mempertikaikan Majlis Fatwa Kebangsaan yang terdiri daripada ilmuan Islam.

Terdorong oleh keadaan itu, pakteh membuat sedikit carian berkaitan yoga dan hubungkaitnya dengan agama hindu dan faktor "asana" yang dikatakan memberi implikasi kepada umat Islam.

____________________________________________________________________

Yoga (bahasa Sanskrit: योग , IAST: yóga, IPA: /joːgə/) merupakan disiplin-disiplin fizikal dan mental tradisional yang berasal dari India; matlamat yang dicapai disiplin-disiplin ini; dan salah satu dari enam fahaman ortodoks (āstika) dalam falsafah Hindu.[1]

Cabang-cabang yoga utama termasuk Raja Yoga, Karma Yoga, Jnana Yoga, Bhakti Yoga, dan Hatha Yoga.[2][3][4] Raja Yoga yang disusun dalam Sutra Yoga Patanjali, dan dikenali sebagai yoga begitu sahaja dalam konteks falsafah Hindu, merupakan sebahagian tradisi Samkhya.[5] Banyak lagi kitab Hindu yang membincangkan aspek-aspek yoga, termasuk Veda, Upanishad, Bhagavad Gita, Hatha Yoga Pradipika, Shiva Samhita dan pelbagai Tantra.

Istilah yoga dalam bahasa Sanskrit banyak maknanya seperti "menggabung", "menyatukan", "kesatuan", "gabungan"[6], atau "kaedah"[7][8][9] serta diterbit dari kata akar yuj, yang bererti "mengawal", "menyangga" atau "menyatukan".[10] Di luar India, istilah yoga sering disamakan dengan Hatha Yoga dan asananya (postur) atau bentuk senaman. Seorang pengamal Yoga dipanggil Yogi (uniseks) atau Yogini (perempuan).

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Yoga_and_Buddhism#Yoga

The practice of Yoga is intimately connected to the religious beliefs and practices of both Buddhism and Hinduism.[30] However there are distinct variations in the usage of yoga terminology in the two religions. In Hinduism, the term "Yoga" commonly refers to the eight limbs of yoga as defined in the Yoga Sutras of Patanjali, written some time after 100 BCE. Whereas in the Vajrayana Buddhism of Tibet, the term "Yoga" is used to refer to any type of spiritual practice; from the various types of tantra (like Kriyayoga or Charyayoga) to "Deity-yoga' or 'guru-yoga'. According to the Microsoft Encarta Online Encyclopedia the "austerities, spiritual exercises, and trance states" in Buddhism are a sign of the strong influence of Yoga.[31] A contemporary scholar with a focus on Tibetan Buddhism, Robert Thurman writes that Patanjali was influenced by the success of the Buddhist monastic system to formulate his own matrix for the version of thought he considered orthodox.[32]

Menurut: http://en.wikipedia.org/wiki/Yoga#History_of_yoga

Yoga is intimately connected to the religious beliefs and practices of the Indian religions.[41] The influence of Yoga is also visible in Buddhism, a descendant of Hinduism, which is distinguished by its austerities, spiritual exercises, and trance states.[42][43]

Menurut: http://en.wikipedia.org/wiki/Asa

asana refers to two things: the place where a practitioner (yogin (general usage); yogi (male); yogini (female)) sits and the manner (posture) in which s/he sits.

Menurut: http://en.wikipedia.org/wiki/Yoga#History_of_yoga

Yoga and Islam

Malaysia's top Islamic body has passed a fatwa against Muslims practicing yoga, saying it had elements of "Hindu spiritual teachings" and could lead to blasphemey and therefore haraam. Muslim yoga teachers in Malaysia have criticized this decision and the fatwa as "insulting". [51] The fatwa was reportedly applied based on the conclusion that terms like asanas used in Yoga are "Hindu" in nature. [52] Ironically, the fatwa actually states that yoga practiced only in its physical exercise form to be permissible; however as explained in the official position paper, yogic spiritual teachings and goals such as annihilation of self and uniting of a human with God is not consistent with Islamic philosophy and faith. [53]. News of the yoga ban prompted criticism from activists and outrage from Yoga practitioners.[54][55]

Petikan dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Yoga

Sejarah Yoga

Ajaran Yoga dibangun oleh Maharsi Patanjali, dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu. Ajaran yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran Veda. Yoga berakar dari kata Yuj yang berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (atman/purusa) dengan roh universal (Paramatman/Mahapurusa). Maharsi Patanjali mengartikan yoga sebagai Cittavrttinirodha yaitu penghentian gerak pikiran. Sastra Yogasutra yang ditulis oleh Maharsi Patanjali, yang terbagi atas empat bagian dan secara keseluruhan mengandung 194 sutra. Bagian pertama disebut: Samadhipada, sedangkan bagian kedua disebut: Sadhanapada, bagian ketiga disebut: Vibhutipada, dan yang terakhir disebut: Kailvalyapada.

Petikan dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Veda

Weda (Sanskerta: वेद; Vid, "ilmu pengetahuan") adalah kitab suci agama Hindu. Weda merupakan kumpulan sastra-sastra kuno dari zaman India Kuno yang jumlahnya sangat banyak dan luas. Dalam ajaran Hindu, Weda termasuk dalam golongan Sruti (secara harfiah berarti "yang didengar"), karena umat Hindu percaya bahwa isi Weda merupakan kumpulan wahyu dari Brahman (Tuhan). Weda diyakini sebagai sastra tertua dalam peradaban manusia yang masih ada hingga saat ini. Pada masa awal turunnya wahyu, Weda diturunkan/diajarkan dengan sistem lisan — pengajaran dari mulut ke mulut, yang mana pada masa itu tulisan belum ditemukan — dari guru ke siswa. Setelah tulisan ditemukan, para Resi menuangkan ajaran-ajaran Weda ke dalam bentuk tulisan.[1] Weda bersifat apaurusheya, karena berasal dari wahyu, tidak dikarang oleh manusia, dan abadi.[2] Maharesi Byasa, menyusun kembali Weda dan membagi Weda menjadi empat bagian utama, yaitu: Regweda, Yajurweda, Samaweda dan Atharwaweda. Semua itu disusun pada masa awal Kaliyuga.

_____________________________________________________________________________________

Daripada petikan di atas, pakteh Merahkan beberapa tempat yang mana pakteh percaya...yoga memang mempunyai kaitan yang amat rapat dengan agama hindu. Kepada umat Islam, masih banyak cara untuk kita bersenam...

Seringkali kedengaran bahawa tujuan mengikuti kelas yoga ialah untuk kesihatan dan ketenangan jiwa...terfikirkah bahawa cara terbaik memiliki ketenangan jiwa ialah mendekati Allah SWT...dan bukannya bermeditasi seperti ini...

p/s: Sedih melihat Agama dan Bangsa dilenyek2 macam tempoyak durian.

No comments:

Edisi WAJIB baca

Kepada Sahabat-sahabat Blogger Yang Mana Link Blog Anda belum Di Letakkan Dalam List Blog Pakteh Di Harapkan Agar Dapat Meninggalkan Komen Bagi Memudahkan Pakteh Mengenal pasti Link Blog Yang Tercicir! (dalam proses update untuk tambahkan sebanyak mungkin link Pro UMNO/BN)
Terima Kasih